Inilah Bidadari dari Surga yang anda rindukan
Jika Anda bertanya tentang bidadari dan istri penghuni surga, maka mereka adalah adalah wanita-wanita yang montok payudaranya dan umurnya sebaya. Darah muda mengalir dalam tubuh mereka. Pipinya seperti bunga mawar dan buah apel. Payudaranya seperti buah delima. Gigi-giginya seperti mutiara yang tersusun rapi. Pinggangnya halus dan mulus. Matahari langsung terbenam jika mereka menampakkan wajahnya yang molek. Kilat bercahaya ketika mereka tersenyum. Jika mereka berbicara kepada suaminya, maka seperti dua sejoli yang sedang memadu kasih. Jika dirangkul, maka seperti rangkulan dua ranting pohon. Wajah suaminya dapat dilihat dari pipinya sebagaimana wajah bisa dilihat dari kaca cermin yang putih bersih.
Sumsum tulang betisnya dapat dilihat dari luar. Keindahan tulang sumsumnya tidak tertutup oleh kulitnya, tulangnya, dan pakaiannya. Kalau saja mereka menampakkan diri di dunia, niscaya aroma tubuhnya memenuhi langit dan bumi. Jika mereka membaca tahlil, takbir, dan tasbih, maka semua yang ada di langit dan bumi menjadi indah, semua mata tidak akan mau melihat yang lain selain mereka, dan sinar mentari menjadi redup seperti mentari meredupkan cahaya bintang-bintang. Kerudungnya lebih baik dibanding dunia dan seisinya. Semakin bertambah usia mereka, maka mereka semakin cantik.
Mereka terbebas dari mengeluarkan dahak, ludah, kencing, tinja, dan semua kotoran. Pakaian mereka senantiasa baru dan kecantikan mereka tidak memudar. Mereka hanya memandang suaminya dan tidak tertarik melihat pria lain selain suaminya. Suaminya pun begitu. Ia hanya mau memandangi mereka. Jika suaminya memandangnya, maka ia menyenangkan suaminya. Jika suaminya memerintah sesuatu, ia pun menaati perintahnya. Jika suaminya pergi, maka ia menjaga kehormatan dirinya. Ia tidak pernah disentuh oleh manusia dan jin. Setiap kali suaminya memandangnya, maka ia memenuhi hati suaminya dengan kebahagiaan. Jika ia menampakkan diri, maka istana dan kamar-kamar (ghuraf) penuh dengan cahaya.
Jika Anda bertanya tentang payudara mereka, maka payudaranya lebih halus dari buah delima. Jika Anda bertanya tentang warna kulit mereka, maka mereka laksana mutiara yaqut dan marjan. Jika Anda bertanya tentang akhlak mereka, maka mereka adalah wanita yang baik akhlaknya dan cantik rupanya. Mereka diberikan kecantikan dalam dan luar. Mereka membahagiakan hati dan menyejukkan mata.
Jika ia berbicara kepada suaminya, maka langkah indah nada bicaranya. Jika ia menggandeng tangan suaminya, maka alangkah enaknya rangkulannnya dan gandengannya.
Jika ia bernyanyi, maka mata dan telinga akan terpuaskan. Jika ia menghibur, maka alangkah baik cara menghiburnya. Jika ia mencium, maka tidak ada ciuman yang lebih mesra dan hangat dibanding ciumannya. Jika ia memberi sesuatu, maka tidak ada pemberian yang lebih baik dari pemberiannya.
Begitulah… Ceritanya
Sumber: Ibnu Qayyim al-Jawziyyah, Hadi al-Arwah ila Bilad al-Afrah (Makkah: Maktabah Nizar Musthafa al-Baz, 2000), hlm. 253-254